Suatu kali, di waktu senggang, seorang teman saya di kampus pernah berujar jujur. Katanya, dia sangat menyesal tidak punya pengalaman organisasi di kampus dulu. Memang dia pernah ikut beberapa organisasi kampus, tapi hanya menjadi seorang anggota yang pasif. Waktu itu dia tidak tahu apa manfaatnya bergabung di organisasi mahasiswa, tapi setelah tamat S1 dia baru merasakannya.
Tahukah kamu bahwa dunia kampus dan sekolah adalah dunia paling ideal untuk belajar? Maksud saya bukan cuma belajar mata pelajaran yang ada di jurusan kita masing-masing, tetapi juga belajar hal lainnya terkait kemampuan lunak (bahasa kerennya softskill) kita.
Lebih lengkapnya, mari simak penjelasan di bawah.
Alasan Pengalaman Organisasi Itu Penting
Sahabat pembaca Eduisi yang budiman, mendapatkan softskill nyatanya bukan satu-satunya manfaat yang bisa kita dapatkan dari berorganisasi di sekolah/kampus lho. Setidaknya ada beberapa manfaat lainnya yang bisa kamu dapatkan dari pengalaman berorganisasi.
Percayalah, kamu akan menyesal jika tidak menggunakan waktumu untuk bergabung dengan organisasi. Berikut beberapa alasan penting mengapa kamu harus berorganisasi.
Menambah Teman dan Mengenal Karakter Orang
Nyatanya masing-masing kita tumbuh di lingkungan yang berbeda, pola pendidikan kita juga berbeda, karena itulah meski kepada kita sama-sama hitam tapi isi dan pola pikir kita berbeda-beda. Ketika kamu bergabung dengan organisasi kampus, kamu akan mendapatkan kesempatan untuk mengenal lebih banyak karakter orang.
Memangnya apa pentingnya mengenal karakter orang?
Opss, jangan salah, ketika di dunia kerja kelak, pengetahuan mengenai karakter orang lain ini akan sangat berguna. Dengan itu kamu bisa bertahan di tengah kejamnya dunia kerja, bahkan bisa digunakan untuk mencapai karir yang cermelang.
Nah, selain dapat mengenal banyak karakter orang lain, pengalaman organisasi di kampus juga akan membuatmu mendapatkan lebih banyak teman. Lebih banyak teman lebih baik, bukan?
Membuatmu Terbiasa dengan Masalah
Lah, apa bagusnya terbiasa dengan masalah? Sejurus memang tidak ada gunanya, tapi ketika direnungi betul terbiasa dengan masalah itu banyak manfaatnya lho.
Jika kamu sudah terbiasa dengan masalah, kamu tidak akan cemas lagi ketika mendapatkan masalah. Kamu akan lebih tenang menghadapi itu sehingga kamu pun bisa menyelesaikan dengan baik.
Tahukah kamu bahwa sebagai generasi muda kita punya peranan sebagai problem solver atau pemecah masalah? Ketika sudah terbiasa dengan masalah, masalah kecil tidak akan mengganggu pikiranmu, masalah besarpun bisa kamu hadapi dengan lebih tenang. Dan percayalah, setelah kamu tamat nanti masalah yang akan kamu hadapi lebih besar lagi, jadi ayo biasakan diri.
Mendapatkan Wadah Untuk Mengasah Kemampuan
Manfaat dari pengalaman organisasi lainnya adalah mendapatkan wadah bagi kita untuk mengasah kemampuan. Kemampuan apa saja yang bisa sekiranya bisa kita kembangkan saat di organisasi.
Beberapa organisasi ada yang bergerak di bidang kegemaran tertentu, misalnya bidang seni. Ketika kamu memang minat di bidang kesenian, kamu bisa masuk organisasi ataupun ekskul tersebut. Selain itu juga banyak organisasi untuk jenis kegemaran lainnya.
Saya pribadi juga mengasah kemampuan menulis dan multimedia saat aktif di berbagai organisasi dari sekolah hingga kuliah dulu. Selain mampu mengasah kemampuan terapan, saya juga dapat kesempatan untuk mengasah soft skill.
Kamu pun bisa mengasah soft skill tadi saat kamu sudah punya organisasi tempatmu akan berkegiatan. Softkill ini tidak bisa dipelajari dengan tiba-tiba lho, mesti diangsur-angsur belajarnya. Jadi jangan menunda-nunda.
Berpeluang Menjadi Bintang Aktivis Kampus
Ketika kamu aktif di sebuah organisasi, tidak hanya pengalaman berorganisasi yang akan kamu dapat, tetapi juga peluang untuk terpilih menjadi bintang aktivis sekolah atau kampus. Ini sangat bergengsi lho, menjadi aktivis yang sukses itu adalah prestasi yang luar biasa, tentu jika kita bisa menjaga nilai akademik juga.
Sistem penilaian bidang aktivis itu dilihat dari seberapa aktif seseorang, jika kamu ikut organisasi dan sering terlibat di dalam kepanitiaan, kamu bisa mendaftar untuk mendapatkan penghargaan satu ini.
Saat kamu telah mendapatkannya, hal itu bisa jadi sesuatu yang bisa kamu tampilkan dalam daftar riwayat hidup kamu. Ini penting banget lho, penjelasannya di bawah.
Pengalaman Organisasi Menambah Bobot Daftar Riwayat Hidup
Satu manfaat lainnya dari mengikuti organisasi adalah mendapatkan pengalaman yang bisa dituliskan di dalam daftar riwayat hidup atau curriculum vitae (CV).
CV yang dipenuhi oleh pengalaman organisasi biasanya mendapatkan perhatian lebih pada saat seleksi pekerja dan sebagainya. Hal ini bisa menjadi bukti kalau kamu sudah terbiasa bekerja dengan tim, bekerja di bawah tekanan, dan sebagainya.
Dengan kata lain, pengalaman berorganisasi membuat CV mu lebih berbobot!
Baca juga : 7 Alasan Masuk Paskibra, Ekskul Terkece Setanah Air
Contoh Pengalaman Organisasi
Setelah menyimak berbagai alasan mengapa pengalaman organisasi itu penting, tentu kamu juga penasaran dengan apa saja contoh pengalaman organisasi tersebut.
Contoh yang paling umum adalah pengalaman sebagai anggota OSIS. Kamu bisa memasukkan pengalaman sebagai anggota OSIS dengan menjelaskan posisi/jabatan/amanah yang kamu emban ke dalam CV kamu. Pengalaman sebagai anggota OSIS cukup bagus lantaran OSIS adalah organisasi yang mesti ada di sekolah.
Selain itu, jika kamu pernah terlibat dalam kegiatan Rohis atau Rohani Islam sebagai anggota. Hal itu juga termasuk contoh dari pengalaman organisasi. Intinya, saat kamu pernah menjadi anggota organisasi atau ekstrakurikuler di sekolah atau kampus, berarti kamu sudah punya pengalaman berorganisasi.
Hanya saja, sebaiknya jangan terdaftar sebagai anggota saja, tetapi juga ikut terlibat dalam berbagai kegiatan. Cobalah aktif dalam kepanitiaan karena pengalaman kepanitiaan juga bisa menambah daftar di CV kamu.
Namun apakah pengalaman kepanitiaan termasuk pengalaman organisasi? Sayangnya jawabannya tidak, tapi kamu tetap bisa mendapatkan manfaat dari kegiatan kepanitian tersebut.
Carilah Pengalaman Organisasi Sebelum Tamat
Teman-teman pembaca Eduisi yang budiman, satu hal yang ingin saya akui sebelum menutup artikel ini adalah: saya menyesal tidak aktif di organisasi saat sekolah dulu. Saya selalu menolak ketika teman-teman saya mengajak bergabung dengan OSIS, MPK dan sebagainya.
Waktu itu saya berpikir kalau ikut organisasi hanya akan menghabiskan waktu saya. Tapi ternyata, walaupun waktu saya tidak habis oleh organisasi tapi habis juga oleh kegiatan main ke warnet–main game online.
Waktu saya dan teman-teman yang aktif di organisasi sama-sama habis, tapi bedanya waktu mereka dihabiskan untuk kegiatan bermanfaat, sementara saya tidak. Nyesel banget deh waktu itu. Tapi, meskipun begitu, saya tidak mau benar-benar terlambat.
Ketika masuk kampus saya ikut aktif di berbagai organisasi. Mulai dari lembaga dakwah kampus, badan eksekutif mahasiswa dan sebagainya. Manfaatnya terasa banget lho, saya jadi berani tampil di depan umum dan sebagainya.
Pada akhirnya waktu sekolah dan kuliah itu memang waktu yang indah teman-teman. Tapi ketahuilah, orang yang sukses di masa depan adalah orang yang berjuang di masa mudanya. Sekarang adalah masa muda kita, yuk cicil kesuksesannya dengan membekali diri dari kini. Dan, pengalaman organisasi adalah salah satu dari bekal itu.
Nah, apa kamu mau berbagi pengalaman organisasi mu juga? Kamu bisa menuliskannya di kolom komentar di bawah lho.
Iya, waktu sekolah dan kuliah aku menambah pengalaman, ilmu dan teman baru lewat organisasi..seri banget..
emang beda banget rasanya sebelum dg sesudah berorganisasi. kaum rebahan sekalipun butuh softskill dr organisasi atau komunitas
Benar sekali, setuju. Kelihatan kok di dunia kerja ini org yg biasa berorganisasi dan mana yg tidak. Org yg biasa berorganisasi lebih supel, tidak mudah terbakar ketika terjadi perbedaan pendapat, dll.